Sekali lagi.
Kamu menemukanku lebih dulu. Kamu menyadari ketiadaanku ketika yang lain sibuk
dengan dunianya sendiri. Dan hal itu semakin membuatku tersiksa. Kenapa tidak?
Kamu yang lebih dulu mengenalku dibanding dia. Kamu yang lebih dulu memperhatikanku
dibanding dia. Tapi sayangnya, hal itu tidak pernah aku sadari.
Kenapa aku tahu
hal itu? Darimana aku tahu? Siapa lagi kalau bukan dia. Dia sahabatmu. Kamu
selalu bercerita tentangku. Tapi ternyata, dia malah menyukaiku dan lebih dulu
menyatakan cintanya dibanding kamu. Kamu terlambat.
Kamu tahu?
Sejujurnya aku ingin menolaknya. Dan kamu pasti tahu alasannya. Hanya kamu yang
ada dihatiku. Hanya kamu yang selalu aku bisikan dalam sujud malamku. Hanya
kamu yang selalu aku harapkan untuk mengisi hari-hariku. Tapi ternyata dia
lebih bersungguh-sungguh dibanding kamu. Demi aku, dia rela melakukan apa saja
untuk membuktikan bahwa dia benar-benar serius. Dan semakin dia memberikan
bukti, semakin luluh pula hatiku.
Tapi perlu kamu
ketahui. Walaupun aku sudah menjadi miliknya, tetapi aku masih mengharapkanmu.
Aku tahu ini salah. Aku tahu ini akan sangat menyakitkan bila dia tahu bahwa
aku mencintaimu. Tapi salahkah aku jika memendam rasa untukmu? Siapa yang patut
untuk disalahkan?
Aku
mencintaimu. Aku selalu menyimpan kenanganku dan bersamamu. Masih saja
kubisikan namamu dalam setiap sujudku. Selalu ada kamu dalam ingatanku. Kamu
yang aku sayangi. Kamu yang aku
perhatikan. Dan kamu yang aku harapkan.
Laut…
Senja…
Dan kita…
Kenangan yang
tidak akan pernah aku hapuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar