Sabtu, 14 September 2013

Kamu dan Kita




Sekali lagi. Kamu menemukanku lebih dulu. Kamu menyadari ketiadaanku ketika yang lain sibuk dengan dunianya sendiri. Dan hal itu semakin membuatku tersiksa. Kenapa tidak? Kamu yang lebih dulu mengenalku dibanding dia. Kamu yang lebih dulu memperhatikanku dibanding dia. Tapi sayangnya, hal itu tidak pernah aku sadari.
Kenapa aku tahu hal itu? Darimana aku tahu? Siapa lagi kalau bukan dia. Dia sahabatmu. Kamu selalu bercerita tentangku. Tapi ternyata, dia malah menyukaiku dan lebih dulu menyatakan cintanya dibanding kamu. Kamu terlambat.
Kamu tahu? Sejujurnya aku ingin menolaknya. Dan kamu pasti tahu alasannya. Hanya kamu yang ada dihatiku. Hanya kamu yang selalu aku bisikan dalam sujud malamku. Hanya kamu yang selalu aku harapkan untuk mengisi hari-hariku. Tapi ternyata dia lebih bersungguh-sungguh dibanding kamu. Demi aku, dia rela melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dia benar-benar serius. Dan semakin dia memberikan bukti, semakin luluh pula hatiku.
Tapi perlu kamu ketahui. Walaupun aku sudah menjadi miliknya, tetapi aku masih mengharapkanmu. Aku tahu ini salah. Aku tahu ini akan sangat menyakitkan bila dia tahu bahwa aku mencintaimu. Tapi salahkah aku jika memendam rasa untukmu? Siapa yang patut untuk disalahkan?
Aku mencintaimu. Aku selalu menyimpan kenanganku dan bersamamu. Masih saja kubisikan namamu dalam setiap sujudku. Selalu ada kamu dalam ingatanku. Kamu yang aku sayangi. Kamu  yang aku perhatikan. Dan kamu yang aku harapkan.
Laut…
Senja…
Dan kita…
Kenangan yang tidak akan pernah aku hapuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar