Tanggal
25 Juni 2013
Puisi
ini dikirim saat aku sedang dalam perjalanan pulang menuju Solo. Puisi ini
dibuat oleh seseorang yang saat ini masih aku cintai. Sebut saja namanya AW.
Saking
cintanya, aku sampai buta hati. Aku bahkan rela menjadi selingkuhannya demi
untuk bisa dekat dengan dia. aku tahu aku bodoh. Tapi inilah cinta.
Bukan
hanya satu orang yang aku jahati, tapi dua orang! Iya, dua orang. AW memiliki
dua pacar. Dan anehnya, pacar-pacarnya itu tahu kalau AW menduakan mereka. Tapi
nyatanya, sekarang mereka baik-baik saja. Mereka tahu satu sama lain.
Dan
sampai akhirnya kedua ceweknya itu tahu kalau “aku” juga menjadi pacarnya. Aku pacaran dengan AW selama 2 bulan.
Sebulan aku belum tahu apa-apa tentang pacar-pacarnya itu, dan sebulan juga aku
jadi selingkuhannya.
Ini
gila kan? Aku masih bisa memaafkannya. Aku bahkan masih mau menjadi pacarnya.
Astagfirullah.
Dan
puisi ini dibuat oleh AW saat aku sudah menjadi selingkuhannya.
Salah
Siapa? Siapa Salah?
Salahku
kamu atau Tuhan
Saat
aku mencintaimu
Salah
siapa?
Salahku
kamu atau Tuhan
Saat
aku tak bisa jauh darimu
Salah
siapa?
Salahku
kamu atau Tuhan
Saat
kita mengikat janji
Salah
siapa?
Dan akhirnya aku sadar. Sekeras apapun
aku mencintainya, dia tidak akan bisa menyayangiku lebih dari pacar-pacarnya.
Semakin lama aku menjadi orang jahat, maka semakin lama juga aku buta. Aku akan
terus menjadi bahan tertawaan AW dan pacar-pacarnya. Menjadi bahan caci maki
mereka.
Dan kemarin, tanggal 12 Juli 2013, aku
memutuskan untuk melupakan dia. Bukan menghindarinya, hanya menyembuhkan luka
yang selama ini aku buat sendiri. Tapi ternyata, dia malah memintaku untuk menghilang
darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar