Sabtu, 14 September 2013

Kamu dan Kita




Sekali lagi. Kamu menemukanku lebih dulu. Kamu menyadari ketiadaanku ketika yang lain sibuk dengan dunianya sendiri. Dan hal itu semakin membuatku tersiksa. Kenapa tidak? Kamu yang lebih dulu mengenalku dibanding dia. Kamu yang lebih dulu memperhatikanku dibanding dia. Tapi sayangnya, hal itu tidak pernah aku sadari.
Kenapa aku tahu hal itu? Darimana aku tahu? Siapa lagi kalau bukan dia. Dia sahabatmu. Kamu selalu bercerita tentangku. Tapi ternyata, dia malah menyukaiku dan lebih dulu menyatakan cintanya dibanding kamu. Kamu terlambat.
Kamu tahu? Sejujurnya aku ingin menolaknya. Dan kamu pasti tahu alasannya. Hanya kamu yang ada dihatiku. Hanya kamu yang selalu aku bisikan dalam sujud malamku. Hanya kamu yang selalu aku harapkan untuk mengisi hari-hariku. Tapi ternyata dia lebih bersungguh-sungguh dibanding kamu. Demi aku, dia rela melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dia benar-benar serius. Dan semakin dia memberikan bukti, semakin luluh pula hatiku.
Tapi perlu kamu ketahui. Walaupun aku sudah menjadi miliknya, tetapi aku masih mengharapkanmu. Aku tahu ini salah. Aku tahu ini akan sangat menyakitkan bila dia tahu bahwa aku mencintaimu. Tapi salahkah aku jika memendam rasa untukmu? Siapa yang patut untuk disalahkan?
Aku mencintaimu. Aku selalu menyimpan kenanganku dan bersamamu. Masih saja kubisikan namamu dalam setiap sujudku. Selalu ada kamu dalam ingatanku. Kamu yang aku sayangi. Kamu  yang aku perhatikan. Dan kamu yang aku harapkan.
Laut…
Senja…
Dan kita…
Kenangan yang tidak akan pernah aku hapuskan.

Rabu, 17 Juli 2013

Ini Gila!!!



Tanggal 25 Juni 2013
Puisi ini dikirim saat aku sedang dalam perjalanan pulang menuju Solo. Puisi ini dibuat oleh seseorang yang saat ini masih aku cintai. Sebut saja namanya AW.
Saking cintanya, aku sampai buta hati. Aku bahkan rela menjadi selingkuhannya demi untuk bisa dekat dengan dia. aku tahu aku bodoh. Tapi inilah cinta.
Bukan hanya satu orang yang aku jahati, tapi dua orang! Iya, dua orang. AW memiliki dua pacar. Dan anehnya, pacar-pacarnya itu tahu kalau AW menduakan mereka. Tapi nyatanya, sekarang mereka baik-baik saja. Mereka tahu satu sama lain.
Dan sampai akhirnya kedua ceweknya itu tahu kalau aku juga menjadi pacarnya. Aku pacaran dengan AW selama 2 bulan. Sebulan aku belum tahu apa-apa tentang pacar-pacarnya itu, dan sebulan juga aku jadi selingkuhannya.
Ini gila kan? Aku masih bisa memaafkannya. Aku bahkan masih mau menjadi pacarnya. Astagfirullah.
Dan puisi ini dibuat oleh AW saat aku sudah menjadi selingkuhannya.
 
Salah Siapa? Siapa Salah?

Salahku kamu atau Tuhan
Saat aku mencintaimu
Salah siapa?
Salahku kamu atau Tuhan
Saat aku tak bisa jauh darimu
Salah siapa?
Salahku kamu atau Tuhan
Saat kita mengikat janji
Salah siapa?

Dan akhirnya aku sadar. Sekeras apapun aku mencintainya, dia tidak akan bisa menyayangiku lebih dari pacar-pacarnya. Semakin lama aku menjadi orang jahat, maka semakin lama juga aku buta. Aku akan terus menjadi bahan tertawaan AW dan pacar-pacarnya. Menjadi bahan caci maki mereka.
Dan kemarin, tanggal 12 Juli 2013, aku memutuskan untuk melupakan dia. Bukan menghindarinya, hanya menyembuhkan luka yang selama ini aku buat sendiri. Tapi ternyata, dia malah memintaku untuk menghilang darinya.