Hallo blogger...
Tiap kali buka blog, saya pasti bingung mau nulis apa. Mau curhat? Nggak mood. Mau posting tentang artis? Nggak dulu deh. Mau nulis nulis? Lagi sibuk skripsiiiii....
Hahaha...
Jadi tiap mau buka blog pasti di close lagi. Bingung sih mau posting apa.
Saya termasuk blogger pemula. Lihat saja dari tema postingan saya, terlalu absurd.
Awal mula bikin blogger sih pas jaman SMK. Kebetulan ada tugas bikin blog lalu disuruh ngeposting video ke blog ini. Jadi bisa dibilang awal mula nulis blog ini ya asal-asalan karena ada tugas doang >.<
Nah, untuk kedepannya saya rasa saya bisa ngeposting hal-hal yang baik (InsyaAllah) tentunya. Semoga pembaca di blog ini suka dengan postingan-postingan saya. Terima kasih.
Ana
It's My World, My Diary
Kamis, 18 Februari 2016
Rabu, 23 Juli 2014
Aku tak tahu harus menyebutnya apa
Alhamdulillah.
Sekarang, aku mulai bisa mengikhlaskan orang
yang paling aku sayang pergi dari kehidupanku. Senyumku pun juga sudah bisa
mengembang, melihat dia bahagia dengan penggantiku yang sekarang. Aku sudah
terbiasa. Semua hal tentang dia sekarang sudah tidak sakit lagi.
Aku mulai terbiasa hidup tanpa dia. Meski terkadang, ketika
malam kembali datang. Dan duniaku mulai sepi. Aku kembali teringat dia. Bukan dengan
sengaja aku mengingatnya, tapi memang sampai saat ini aku masih mencintai dia.
Berat. Siapa bilang aku bisa dengan mudahnya melupakan semua
tentang dia. Sangat sulit hari-hari yang ku lalui tanpa dia disampingku. Tapi aku
sadar. Duniaku tidak hanya tentang dia. Masih ada keluargaku yang takkan pernah
mengkhianatiku. Masih ada sahabat-sahabatku yang selalu memberi dorongan dan
motivasi untuk aku terus melangkah maju.
Dan sekarang, lihatlah.
Aku sudah bukan aku yang dulu, sayang.
Aku mulai terbiasa hidup tanpa kamu. Aku mulai terbiasa
menghiasi wajahku dengan senyum tanpa kamu lagi yang menjadi alasannya. Aku sudah
terbiasa.
Tahukah kamu? Aku bersungguh-sungguh ketika bilang bahwa aku
bahagia melihat kamu bahagia. Meski bukan aku alasannya.
Ternyata, lebih mudah untuk mengikhlaskan seseorang yang
kita sayang dengan berpikir demikian. Berpikir bahwa, “Mungkin, dengan aku menjauh
dari hidup kamu. Kamu akan lebih bahagia. Kamu tidak perlu menangis karena aku.
Kamu tidak perlu bersusah payah membahagiakan aku. Kamu bahagia tanpa ada yang
aku paksakan.”
Sayang, aku mencintaimu. Disetiap detik di detakku. Di setiap
desir di aliran darahku. Di setiap hembus di nafasku. Semua yang ada di dirimu,
aku cinta.
Rabu, 25 Juni 2014
Mari Bercerita - Payung Teduh (Lirik)
MARI BERCERITA
Payung Teduh
Seperti yang biasa kau lakukan
Ditengah perbincangan kita,
Tiba-tiba kau terdiam
Sementara ku sibuk menerka apa yang ada di fikiranmu.
Sesungguhnya berbicara dengan mu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita,
Mungkin tentang ikan paus dilaut
Atau mungkin tentang bunga padi disawah.
Sungguh bicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang
kita,
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja…
Malam jangan berlalu…
Jangan datang dulu terang.
Telah lama ku tunggu…
Kuingin berdua dengan mu.
Biar pagi datang
Setelah aku memanggil.. terang…
Aihh.. pencuri kau, terang..
Malam jangan berlalu…
Ingin berdua dengan mu..
Telah lama ku tunggu…
Aihh.. pencuri kau, terang..
Kamis, 12 Juni 2014
Memupus asa
Aku
pernah memimpikan kita bersanding berdua, merajut asa dan merangkainya menjadi
nyata seutuhnya. Namun, sepertinya Tuhan menginginkan yang lain. Dia membuat
kita berdua tidak bersama lagi, membuat kita mulai berjauhan.
Tak
pernah sedikitpun aku membayangkan kita seperti sekarang ini. Ada jarak yang
begitu jauh, dinding yang begitu kokoh, dan sungai yang begitu deras untuk
dilalui. Itu semua sulit. Karena mungkin cinta kita sudah mulai melemah, hingga
segala halangan memanglah sebuah halangan yang sulit untuk dilalui.
Nafasmu
adalah semua keresahanku. Keindahanmu adalah semua keresahanku. Aku mencintaimu.
Tak pernah kubiarkan semua merobek asa kita. Tapi Tuhan? Tuhan dengan begitu
mudahnya mencabik-cabik semua yang telah kita bangun bersama. Apa aku bisa
melawan kehendak-Nya?
Tidak!
Aku bahkan tidak bisa bergerak sejengkalpun jika Tuhan menginginkan aku untuk
tidak bergerak. Aku begitu lemah dihadapan Tuhan. Sekuat apapun cinta yang kita
bina, sekokoh apapun cinta yang kita punya, tetap saja. Kita tidak ada
apa-apanya jika Tuhan memang tidak menghendaki kita.
Tahukah
kamu? Setiap malam aku merapalkan mantra-mantra dan doa-doa untuk kita. Berharap
Tuhan mengaminkan mereka. Apa kamu juga begitu? Apa kamu juga melakukan hal
yang sama untuk kita? Kuharap iya. Karena doa ini tidak cukup kuat jika hanya
aku sendiri yang memintanya.
Dan
jika suatu hari nanti, aku mulai lelah dengan keyakinanku sendiri, kuatkan aku,
sayang. Papahlah hatiku agar tidak letih. Agar aku bisa kembali mengemban
mimpi-mimpi dan asa kita. Karena dihatimu yang sederhana, aku bisa dengan
leluasa mencintai dan menyayangimu apa adanya.
“Lihatlah
tuan, anda ingin transit atau berhenti di bandara hati saya?”
Langganan:
Postingan (Atom)